Category Archives: Obat Saluran Nafas

Salbutamol

Merk Dagang

Astop, Bromosal, Butasal, Buventol Easyhaler, Glisend, Grafalin, Lasal, Proventol, Respolin, Salbumax turbuhaler, Varsebron, Venasma, Ventab, Venterol, Ventolin, Volmax

Sedian :

  • Salbutamol 2 mg tablet
  • Salbutamol tablet 4 mg tablet
  • Salbutamol Cairan Inhaler (respul) 0,1%; 0,2%
  • Salbutamol Inhaler 100mcg/dosis
  • Salbutamol Syrup (dalam 100 ml)

Farmakologi :

Salbutamol merupakan suatu obat agonis beta-2 adrenergik yang selektif. Pada bronkus salbutamol akan menimbulkan relaksasi otot polos bronkus secara langsung.

Maka SALBUTAMOL efektif untuk mengatasi gejala-gejala sesak napas pada penderita-penderita yang mengalami bronkokonstriksi seperti : asma bronkial, bronkitis asmatis dan emfisema pulmonum, baik untuk penggunaan akut maupun kronik.

SALBUTAMOL menghambat pelepasan mediator dari ”pulmonary mast cell”, mencegah kebocoran kapiler dan udema bronkus serta merangsang pembersihan mukosiliar. Sebagai agonis beta-2 SALBUTAMOL pengaruhnya terhadap adrenoseptor beta-1 pada sistem kardiovaskuler adalah minimal. Ratio stimulasi beta-2/beta-1 salbutamol lebih besar dari obat-obat simpatomimetik lainnya. SALBUTAMOL dapat digunakan oleh anak-anak maupun dewasa.

SALBUTAMOL juga bekerja langsung pada otot polos uterus yaitu menurunkan kontraktilitasnya. Efek SALBUTAMOL dapat dihambat oleh obat-obat penghambat reseptor beta, maka SALBUTAMOL tidak boleh diberikan bersama-sama dengan obat tersebut.

SALBUTAMOL diabsorpsi dengan baik melalui saluran pencernaan sehingga efeknya akan tampak setelah 15 menit dan berlangsung selama 4 – 8 jam.

Waktu paruh eliminasinya berkisar dari 2,7 sampai 5 jam.

SALBUTAMOL tidak dimetabolisme oleh enzim-enzim COMT maupun sulfatase dari dinding intestin. Di hati akan berkonjugasi dengan sulfat.

Diekskresi melalui urin dalam bentuk utuh.

Indikasi :

SALBUTAMOL merupakan obat bronkodilator untuk menghilangkan gejala sesak napas pada penderita asma bronkial, bronkitis asmatis dan emfisema pulmonum.

Kontra Indikasi :

Penderita yang hipersensitif terhadap Salbutamol.

Dosis :

Untuk tablet :

  • Dewasa : sehari 3-4 kali 2-4 mg.
  • Anak diatas 6 tahun : sehari 3-4 kali 2 mg.
  • Anak 2-6 tahun : sehari 3-4 kali 1 mg-2 mg.

Untuk sirup :

  • Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 sendok teh.
  • Anak diatas 6 tahun : sehari 3-4 kali 1 sendok teh.
  • Anak 2-6 tahun : sehari 3-4 kali ½-1 sendok teh.
  • Dosis anak adalah 0,3 mg/kg.bb./hari, dibagi dalam 3 dosis.

Efek Samping :

Berupa nausea, sakit kepala, palpitasi, tremor, vasodilatasi periferal, takikardi dan hipokalemi yang kadang-kadang timbul sesudah pemberian dosis tinggi.

Peringatan dan Perhatian :

  • Agar diberikan secara hati-hati pada pasien tirotoksikosis.
  • Karena data-data penggunaan pada triwulan pertama dari kehamilan masih terbatas, maka sebaiknya penggunaannya dihindari.
  • Hindari penggunaan pada penderita dengan hipertensi, penyakit jantung iskemik dan pasien yang sudah tua.